Subada, Anggota DPRD Kabupaten Indramayu (cuplik.com/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Sanggar seni Asem Gede Losarang yang dipimpin Dede Jaelani solichin di Desa Muntur Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, pada beberapa pekan lalu, tampil dalam pentas seni di acara peresmian pembukaan pameran citra pariwisata Jawa Barat di Anjungan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mendapat apresiasi Anggota DPRD Kabupaten Indramayu Komisi 3 Fraksi PDI Perjuangan, Subada.
Subada merasa bangga karena sudah ratusan kalinya para generasi muda dari sanggar seni asem gede Losarang itu tampil dalam banyak acara, dengan membawakan berbagai pementasan, salah satunya Tari Trebang Randu Kentir asal Losarang.
“Selama kegiatan Sanggar Asem Gede Losarang ini positif, saya tetap support. Ya nanti kalau rapat di parlemen, akan saya sampaikan kepada pimpinan DPRD Indramayu terkait kegiatan di sanggar seni ini,” ungkap Subada, Rabu (26/09).
Menurut Subada, dirinya sebagai anggota legislatif, hanya bisa menyampaikan keberadaan Sanggar Asem Gede yang berada di wilayah Losarang dan akan membawa aspirasi itu.
"Sanggar ini kan sangat bagus sekali karena melestarikan kesenian tradisional asal Indramayu," jelasnya
Tak hanya itu saja, dalam kesempatan ini Subada pun mengajak warga Losarang agar mau mengenal dan belajar tentang kesenian daerah, juga mengajak untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional asal Indramayu.
“Bagi masyarakat Losarang yang mempunyai jiwa seni ataupun ada yang berminat untuk belajar tarian ya silahkan datang ke Sanggar ini, kalau bisa kembangkan bakat dan minat yang ada pada diri untuk berkesenian,” kata Subada.
Selama berada di Sanggar Seni Asem Gede Losarang, Subada juga memainkan sejumlah alat musik gamelan bersama anak-anak sanggar. Tak hanya itu saja, Subada pun bernyanyi lagu ciptaan sendiri, dengan judul "Pengangguran".
Ia menceritakan, lagu tersebut ia ciptakan saat putus sekolah, yang hanya sampai Sekolah Dasar kelas 5, karena saat itu, kata Subada, ayahnya meninggal dunia, dan ia memutuskan untuk berhenti sekolah, karena tidak ada biaya.
"Lagu ini, saya ciptakan sudah lama sekali, ya tentang kisah nyata saya pribadi," cetusnya
Subada juga mengajak kepada para musisi atau pencipta lagu serta para seniman, untuk terus membuat hasil karya dan tidak putus semangat.
"Inspirasi itu akan tetap hidup dan tidak pernah mati, selama kita masih bisa bernafas," pungkasnya.